Kelahiran Putra Pangeran Siddharta

Pada waktu itu, Raja Suddhodana menerima berita bahwa permaisuri Pangeran Siddharta, Yasodhara, telah melahirkan seorang putra. Jadi, Raja mengutus dayang-dayang untuk menyampaikan pesan kepada Pangeran dengan penuh kegembiraan,"Pergilah, sampaikan berita gembira ini kepada putra." Saat itu, Pangeran Siddharta sedang termenung setelah melihat empat peristiwa. 

Kelahiran Putra Pangeran Siddharta

Dari keempat peristiwa yang dilihat, hanya petapa suci yang selalu dipikirkan. Bahkan, dalam hatinya, Pangeran bergembira dengan mengatakan,"Aku juga harus bisa menjadi petapa seperti itu." Dalam kegembiraan-Nya, datanglah para dayang utusan Raja Suddhodana. Mereka memberitahukan bahwa Putri Yasodhara telah melahirkan seorang bagi laki-laki yang sehat. Mendengar berita itu, Pangeran Siddharta pun bergembira. Akan tetapi, ketika mengingat semua yang lahir pasti akan mengalami tua, sakit, dan mati. Pangeran pun merenung dan berkata: Rahulajato, bandhanang jatang," yang artinya "Satu jerat telah lahir, satu ikatan telah terlahir."

Kelahiran Putra Pangeran Siddharta

Pangeran Siddharta berpikir bahwa dengan kelahiran anak-Nya, Ia dapat menjadi penghalang untuk mencapai pembebasan dari usia tua, sakit, dan mati. Karena itu Ia berkata “Rahu” yang artinya ikatan atau jerat. Memang pada kenyataannya semua yang lahir pasti akan mengalami usia tua, sakit, dan mati. Jadi, kelahiran akan menjerat setiap orang dan tidak bisa menghindar dari usia tua, sakit, dan mati. Karena itu, Pangeran Siddharta menyambut kelahiran putranya dengan hati yang tenang dan seimbang. Ketika para dayang ditanya oleh Raja Suddhodana, “Apa yang dikatakan oleh putraku?” Mereka mengatakan bahwa Pangeran Siddharta menyambut kelahiran putra-Nya dengan hati yang tenang seimbang kemudian berkata, “Rahulajato, bandhanang jatang”. Mendengar laporan tersebut, Raja Suddhodana kemudian memberi nama dan gelar bagi cucunya dengan berkata, “Sejak saat ini, cucuku dikenal dengan nama Pangeran Rahula.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pancasila Buddhis

Mencapai Sukses Dalam Agama Buddha